Sunday, February 04, 2007

Rain! Rain! Rain!

Bukannya mau ikut-ikutan Mas Thukul yang suka sok narsis bilang Rey..Rey..Rey.. Entah kenapa kata rain rasanya lebih afektif tinimbang kata hujan. Sama ada juga dengan dream, midnight, my heart, mon amour, poems, diary, university, college, hand phone, manicure (dulu dibilangnya manekur), etc., dll; Mungkin kita
memang sudah mabuk keracunan globalisasi.

Hari-hari terakhir ini hujan mulai tak kenal ampun. Tiap hari menjelang sore bisa dipastikan langit di timur berangsur-angsur menghitam. Kalau sudah begitu, semua janji untuk malam harinya terpaksa harus ditunda atau dipindah tayang. Itu kalau tidak penting benar.

Banjir. Jakarta sebagai pelanggan tetapnya sudah musti berkemas. Tadi di tv ada yang mati kesetrum di Kalimalang, karena banjir juga. Semarang nampaknya sudah pula mulai, tapi paling tidak seberapa merepotkan. Kota2 satelit, Batang 3 hari yang lalu sudah.

Apalagi ya setelah ini? Banjir, DB, sudah. Flu burung, di koran 2 hari lalu diberitakan, tinggal Batang, Rembang, dan Blora yang belum terserang.

Ah. Awal tahun yang meresahkan, benar-benar.

No comments: