Bagaimana rasa ketika kita suatu saat benar-benar sendiri di alam penantian kelak, itu hikmah yang kupetik dari 3 hari mondok di ruang intermediate care.
Waktu seolah terhenti dan masa hibernasi yang panjang membuat semua indra kehilangan fungsinya.
Kita masih lagi di jalanan saat orang-orang meninggikan selimut, membaca Grisham, memutar Franks, dan sesekali mengaduk coklat panas.
Thursday, December 24, 2009
Saturday, September 12, 2009
Jalan Sendiri
Ya ya. Sudah lama sekali ruang ini tidak terbarui. Banyak peristiwa sejarah terlewatkan. Sejarah--paling tidak bagi kehidupanku, baerlintasan riuh-rendah untuk kemudian berlalu meninggalkan kesenyapan yang menakutkan.
Ruang ini dan beberapa ruang lain sudah dinamai untuk ditoreh. Bukan hanya tulisan. Penyedia ruang ini juga sudah mencadangkan pengaya-pengaya yang berwarna. Tapi tidak terjadi itu. Semua pergerakan itu tidak terekam baik di ruang ini dan beberapa ruang lain yang sudah dinamai tadi.
Kefatalan ini sudah menjadi pola. Bahkan sudah membaku. Akan dibutuhkan banyak anasir positip untuk memicunya dengan lonjakan-lonjakan kecil agar membantunya melecut diri bergerak dan berjalan lagi.
Lonjakan-lonjakan kecil, itu rekomendasi mendesaknya.
Ruang ini dan beberapa ruang lain sudah dinamai untuk ditoreh. Bukan hanya tulisan. Penyedia ruang ini juga sudah mencadangkan pengaya-pengaya yang berwarna. Tapi tidak terjadi itu. Semua pergerakan itu tidak terekam baik di ruang ini dan beberapa ruang lain yang sudah dinamai tadi.
Kefatalan ini sudah menjadi pola. Bahkan sudah membaku. Akan dibutuhkan banyak anasir positip untuk memicunya dengan lonjakan-lonjakan kecil agar membantunya melecut diri bergerak dan berjalan lagi.
Lonjakan-lonjakan kecil, itu rekomendasi mendesaknya.
Subscribe to:
Posts (Atom)